Program Smart Fisheries Village (SFV) Kembangkan Potensi dan Kemandirian Petani Ikan Tulungagung

Tulungagung, beritaterbit.com – Bertempat di Hotel Surabaya, Bupati Tulungagung melalui Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Tulungagung melakukan penandatanganan kerja sama dengan Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Kementrian Kelautan dan Perikanan (BPPSDM KKP), Selasa (19/09/23).

Kerjasama tersebut berorientasi dalam rangka pengembangan sumberdaya perikanan dan kelautan yang dikemas melalui program Smart Fisheries Village (SFV).

Dari 29 kabupaten dan 9 kota yang ada di Jawa Timur, Kabupaten Tulungagung dipercaya untuk pengembangan program SFV.

Kerjasama dengan Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Kementrian Kelautan dan Perikanan merupakan langkah awal untuk mensinergikan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulungagung dengan Kementrian Kelautan dan Perikanan untuk mengembangkan sumberdaya manusia di bidang perikanan menuju kemandirian petani ikan di Kabupaten Tulungagung. Khususnya Desa Kendalbulur sebagai Kampung Patin untuk pengembangan SFV.

Program SFV merupakan konsep pembangunan desa perikanan berbasis penerapan teknologi komunikasi dan menejemen tepat guna untuk meningkatkan ekomomi masyarakat.

Melalui program tersebut, petani ikan akan diberikan bimtek, pelatihan, penyuluhan dan pendampingan serta akubasi bisnis yang dilakukan secara terpadu dan terintegrasi untuk keberhasilan program SFV ini.

Adapun bimtek yang diberikan mulai pembenihan dan pendederan ikan patin, pelatihan pembuatan pakan ikan patin, bimtek pembenihan ikan hias unggul dan formulasi pakan ikan hias, bimtek pengoperasian alpindel untuk pengolahan sosis corndog patin dan ikan patin asap cair, bimtek manajemen kesehatan ikan dan vaksinasi ikan, bimtek pengolahan kualitas air untuk aktivitas perikanan berkelanjutan, bimtek teknologi pengolahan minyak ikan patin dan produk turunannya.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Tulungagung Lugu mengatakan, dengan program SFV ini dapat terbentuk sebuah desa perikanan unggulan yang produktif dan mandiri.Dengan kemandirian di segi pembuatan pakan, mandiri di segi benih dan pengolahan, otomatis bisa mengurangi cos produksi.

Lebih lanjut Lugu menjelaskan, kalau program SFV ini bisa berkembang dan sukses akan menjadi suatu percontohan dan dapat dikembangkan di daerah lain, serta akan mengubah background desa menjadi lebih maju dan mempunyai daya saing. “Perputaran ekonomi berjalan sudah pasti dapat mendongkrak perekonomian sektoral, khususnya desa setempat,” jelasnya.

Reporter: Agus

Editor: Wulan

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.