Peringatan Isra Mi’raj di Bireuen : Ustadz Rahmat Baequni Dari Bandung Isi Tausiah di Mesjid Agung Sultan Jeumpa

Bireuen,Beritaterbit.com – Prosesi pelaksanaan memperingati Israq Mikraj Nabi Muhammad SAW di Masjid Agung Sultan Jeumpa Kabupaten Bireuen Rabu 10 Maret 2021 menghadirkan Ustadz Rahmat Baequni dari Bandung untuk mengisi Tausiah.

Tampak ratusan masyarakat hadir memadati Masjid Agung Sultan Jeumpa Kabupaten Bireuen, untuk mendengarkan Tausiah yang disampaikan ustadz kondang asal Kota Bandung, Rahmat Baequni.

Bupati Bireuen dalam pengantarnya mengawali acara mengucapkan selamat datang di Kabupaten Bireuen selain Kota Juang juga sebagai Kota Santri kepada Ustaz Rahmat Baequni dari Kota Bandung, beserta rombongan “Road Show & Safari Dakwah yang digagas Yayasan Kita Peduli Berbagi dari Kota Pekanbaru-Riau dan manajemen perusahaan maktabah serta pengurus BKPRMI pusat dan seluruh jajarannya di Aceh dan Kabupaten Bireuen dalam program Wakaf al-Qur’an “One Home One Al-Qur’an”.

Muzakkar A. Gani, mengatakan momentum peringatan israq mikraj untuk menambah Ilmu pengetahuan,wawasan sekaligus mempertebal keimanan umat Islam untuk menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi laranganNya.

Pada kesempatan itu Bupati Bireuen,Muzakkar A Gani menyebutksan, bahwa penobatan Bireuen sebagai kota santri bukan sekadar label saja, melainkan lahir dari banyaknya jumlah pesantren yang berada di kecamatan-kecamatan dalam Kabupaten Bireuen, sehingga layak mendapat gelar sebagai Kota Santri yang memang benar-benar harus kita jaga dengan sikap, prilaku dan jati diri sebuah kota santri.

H Muzakkar juga mengimbau kepada para orang tua agar mengontrol anak-anak dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan agama serta mewaspadai berbagai hal negatif yang rentan terjadi di era sekarang ini.

Sementarta Kepala Dinas Syariat Islam Kabupaten Bireuen, Anwar, S.Ag, M.A.P, juga menuturkan, kegiatan ini terlaksana berkat kerjasama Pemkab Bireuen melalui dinas syariat Islam dengan Yayasan Kita Peduli Berbagi (KPB) dari Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, yang sedang melaksanakan roadshow dan safari dakwa di Aceh.

ustadz kondang asal Kota Bandung, Rahmat Baequni mengisahkan tentang peristiwa yang terjadi pada 27 Rajab di tahun ke delapan kenabian. “Ini merupakan peristiwa perjalanan suci Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa di Palestina, hingga naik ke Sidratul Muntaha di langit ke tujuh dalam satu malam,” jelasnya.

Isra berarti perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsa di Yerussalem menaiki Buraq. Selama perjalanan, disebutkan Malaikat Jibril sempat mengajak Nabi Muhammad SAW singgah shalat di beberapa tempat antara lain di Tayyibah dan Thursina.

Sedangkan Mikraj adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari bumi ke Sidratul Muntaha bersama Malaikat Jibril. Selama menapaki langit ketujuh, Rasulullah sempat bertemu dengan beberapa nabi.

Rasulullah bertemu Nabi Adam di langit pertama, Nabi Isa di langit kedua, Nabi Yusuf di langit ketiga, Nabi Idris di langit keempat, Nabi Harun di langit kelima, dan Nabi Musa di langit keenam Baru kemudian Nabi Muhammad SAW tiba di Sidratul Muntaha yang merupakan langit ketujuh yang bertemu dengan Nabi Ibrahim dan menjadi akhir perjalanan Nabi Muhammad menerima perintah Allah SWT.

“Adapun perintah yang diterima Rasulullah saat itu yaitu berupa perintah shalat 50 waktu dalam satu hari. Namun Nabi Muhammad SAW meminta keringanan pada Allah sehingga perintah shalat menjadi lima waktu dalam sehari. Sejak saat itulah ummat Muslim harus melakukan shalat wajib lima waktu,” jelas ustadz Rahmat Baequni. (Suherman Amin)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.