Pemprov Gelar Lokakarya Berbasis Kependudukan

BeritaTerbit, Bengkulu – Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu, Nopian Andusti Senin pagi (17/9/2018), membuka secara resmi Lokakarya Pembentukan Kelompok Kerja Akselerasi Pencapaian Pembangunan Berbasis Kependudukan Provinsi Bengkulu Tahun 2018.

Rencana Aksi Daerah ini dilatarbelakangi dengan berbagai permasalahan di Provinsi Bengkulu, diantaranya angka kemiskinan yang masih tinggi. Selama periode 2009 – September 2017, tingkat kemiskinan di Provinsi Bengkulu mengalami perkembangan yang fluktuatif.

Angka kemiskinan paling tinggi terjadi pada Tahun 2009 mencapai sebesar 18,59%, hingga  pada September 2017, angka kemiskinan di Provinsi Bengkulu turun ke angka 15,59%.

Berbagai permasalahan yang ada diperlukan kerjasama yang sinergis antara semua pihak yang ditetapkan dalam SK Gubernur Nomor P.359.B1 tahun 2018 tentang Pembentukan Kelompok Kerja Akselerasi Pencapaian Pembangunan Berbasis Kependudukan Provinsi Bengkulu.

“Untuk menyamakan visi, misi dan tujuan dalam mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera,  mencapai masyarakat Bengkulu yang sejahtera, maka diperlukan Lokakarya Pembentukan Pokja ini”,  ujar Sekda Nopian.

Banyak faktor yang  mempengaruhi lemahnya penanggulangan kemiskinan di Provinsi Bengkulu, diantaranya kurang memadainya infrastruktur jalan, pelabuhan udara, pelabuhan laut dan kelistrikan,  rendahnya produktivitas terutama di sektor pertanian dan kelautan perikanan yang merupakan mata pencaharian utama masyarakat Provinsi Bengkulu.

Disamping itu, banyaknya desa yang belum memiliki sarana pendidikan, kesehatan,  infrastruktur jalan dan pasar, serta rendahnya produktivitas dan daya saing tenaga kerja akibat rendahnya tingkat pendidikan tenaga kerja yaitu 62% berpendidikan SLTP ke bawah.

“Untuk itu pembangunan di Provinsi Bengkulu memerlukan sinergi  lintas sektor, baik pemerintah, swasta, dan masyarakat dengan  fokus untuk mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan perekonomian masyarakat”, ujarnya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, Busmar Edisyaf menegaskan, guna meningkatkan kualitas sumber daya dan masyarakat, selain pembangunan fisik berupa infrastruktur  Pokja ini juga akan menekankan pada  pembangunan non  fisik melalui pembangunan keluarga.

“Keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat, harus menciptakan generasii baru yang berkualitas yang akan membentuk masyarakat dan bangsa yang berkualitas,” sampai Busmar.

Hal tersebut, lanjut Busmar, sesuai dengan   Nawacita kelima yaitu, meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan pendidikan dan pelatihan dan Nawacita kedelapan yaitu melakukan revolusi karakter bangsa. (gmp)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.