Menjelang Ramadhan, Sembelih Hewan Sebagai Tradisi Meugang di Aceh

Bireuen, Beritaterbit.com – Menjelang bulan suci Ramadhan di Provinsi Aceh, seluruh masyarakat tidak terkecuali akan melaksanakan sebuah tradisi yang disebut Makmeugang. Para pedagang yang berjualan daging hewan sapi atau kerbau di pasar dadakan disetiap kota disebut pasar Meugang.

Bahwa tradisi potong hewan dihari Meugang sudah dikenal di Aceh sejak masa Kesultanan Iskandar Muda. Dilaksanakan Meugang biar ada transaksi pasar dimana peternak sekitar 1 bulan menjelang bulan suci Ramadhan hewan piaraannya dijual ke pasar hewan. Kemudian dari untung jual ternak dipersiapkan perlengkapan kebutuhan keluarga menyambut Ramadhan dan hari raya Idulfitri. Dengan menyediakan kesiapan bahan makanan yang cukup untuk rumah tangga, pakaian untuk hari raya. Selebihnya akan kembali membeli hewan ternak untuk dipelihara.

Kembali kepada Meugang yang artinya hari penyembelihan hewan sapi atau kerbau di pasar dijual dengan standar harga yang hampir sama disetiap daerah kabupaten/kota di Provinsi Aceh. Pada Meugang hari ini Rabu 22 Maret 2023 harga daging berkisar 180 ribu rupiah.

Semua Kepala Keluarga atau masyarakat di Aceh akan ke pasar membeli daging dan kebutuhan dapur lainnya. Bila dihitung dari jumlah penduduk atau rumah yang ada di Aceh kemudian dikalikan setiap rumah membeli rata-rata 3 kg daging, berapa ribu sapi atau kerbau yang disembelih hari ini dan kemarin. Malah ada seperti di Kabupaten Pidie, Pidie Jaya, Aceh Besar, Bireuen, Aceh Barat bagi yang mampu setiap keluarga membeli daging Meugang sampai 10 kg untuk makmeugang dan bisa untuk dimakan beberapa hari di awal puasa ramadhan.

Pada hari Meugang sangat kental hubungan kekeluargaan, dimana anak diperantauan mesti pulang ke kampung menikmati makan meugang bersama keluarga. Sedih rasanya keluarga bila tidak bersama dihari makmeugang ada di rumah. Orang tua merasa sedih begitu juga anak diperantauan merasakan perasaan yang sama dengan orang tua dikampung.

Bagi mempelai Linto Baro (pengantin pria-red) merasa malu bila tidak membeli daging pada hari Meugang. Begitulah sebuah nilai-nilai yang telah terpatri pada setiap orang Aceh bila menyambut bulan suci Ramadhan. Kemudian bila ditelaah lebih lanjut, Meugang ternyata tradisi dan adat kebiasaan yang dilaksakan 3 kali dalam setahun yaitu Meugang menyambut bulan suci Ramadhan, Meugang hari raya Idul Fitri dan Meugang hari raya Idul Adha.

Maka nilai esensial orang Aceh bahwa pasti mereka ada mengkonsumsi daging 3 kali dalam setahun. Kemudian setiap pesta adat perkawinan, syukuran dan banyak macam syukuran atau kenduri tentu menyediakan makanan dengan menu daging.

Sebagai konsep pengembangan usaha di Provinsi Aceh beternak ayam/bebek, kambing, biri/domba, sapi dan kerbau sesuatu yang banyak menguntungkan apalagi didukung lahan yang cukup tersedia. Hanya saja Pemerintah Aceh perlu perhatian khusus dalam mengembangkan usaha ternak dan memajukan sektor peternakan.

Dr. drh. Zulfikar M.Si dari Universitas Almuslim Bireuen kepada media online Beritaterbit.com, Rabu 22 Maret 2023 mengatakan perlu ada koordinasi antara pemerintah, badan usaha swasta yang bergerak di sektor peternakan dan akademisi kampus. Sehingga pengembangan sektor peternakan berlangsung dengan baik.

Sekarang setiap minggu dipasok kambing, domba, sapi dan kerbau dari Sumatera Utara, juga dengan telur ayam dan ayam buras. Ini terjadi karena Pemerintah Aceh belum mampu mengembangkan usaha ternak hewan yang cukup untuk kebutuhan pasar di Aceh pada Meugang dan menyambut bulan suci Ramadhan.

Laporan: Faiz

Editor: Wulan

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.