LIPI Undang H Rosjonsyah Jadi Narasumber Inovasi Gula Aren
Berita Terbit, Lebong – Bupati Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu, H Rosjonsyah diundang Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sebagai salah satu narasumber soal gula aren menjadi gula semut.
Dalam diskusi bertema, “Kolaborasi IPTEK Untuk Peningkatan Daya Saing Daerah Di Era Industri”, Rosjonsyah memaparkan keberhasilan Kabupaten Lebong dalam produksi gula arenmenjadi gula semut. Ini mendapat apresisasi para peserta diskusi yang digelar LIPI, Jakarta. Ini menambah deretan prestasi yang diraih Pemerintah Kabupaten Lebong.
Dikatakan Bupati Rosjonsyah, pusat produksi terdapat di Desa Danau Liang, Kecamatan Lebong Tengah. Teknisnya mendapat pendampingan dari Pusat Pengembangan Teknologi Tepat Guna Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PPTTG-LIPI) Subang, Jawa Barat. Untuk tiga tahun ke depan, Pemkab Lebong kembali akan menggulirkan produk unggulan lainnya, dengan menggandeng LIPI.
Produksi gula aren menjadi gula semut di Kabupaten Lebong, masih dalam skala produksi rumah tangga. Masih dikembangkan melalui kelompok tani. Produksi gula semut berbahan aren ini, sangat menjanjikan jelas Rosjonsyah. Karena harganya yang relatif tinggi. ‘’Satu kilogram harganya Rp 60 ribu. Berbeda jauh dengan harga gula semut biasa. Makanya produksi ini bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat’,’ papar Rosjonsyah.
Program Unggulan
Berbagai program unggulan yang akan di gulirkan Pemerintah Lebong. Tahun 2019 mendatang, akan dilakukan pendampingan untuk pengembangan komoditas perikanan di Desa Suka Bumi, Kecamatan Lebong Sakti. Pada Tahun 2020, akan dilaksanakan pengembangan komoditas padi di Desa Pelabuhan Talang Leak, Kecamatan Bingin Kuning.
Untuk Tahun 2021, pengembangan komoditi Jeruk Gerga di Kelurahan Rimbo Pengadang, Kecamatan Rimbo Pengadang. Tentunya hal inilah yang menjadi perhatian pihak luar kabupaten, akan keberhasilan yang diraih pemerintahan Bupati Rosjonsyah.
Kepala LIPI, Dr Laksana Tri Handoko M.Sc, mengapresiasi langkah Bupati Rosjonsyah dalam percepatan pembangunan melalui pengembangan komoditi unggulan berbasis kelompok masyarakat. Apalagi Pemkab Lebong telah menyusun dokumen perencanaan pengembangan ekonomi masyarakat Tahun 2017-2021.
‘’Bahkan inovasi daerah dijadikan program unggulan, yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Lebong 2016-2021.Tentunya ini sangat membanggakan,’’ jelas Laksana Tri Handoko.
Melihat prestasi yang diperoleh Kabupaten Lebong ini, Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI, Prof Dr Enny Sudarmonowati memastikan, akan memberi kesempatan kepada Pemkab Lebong, untuk mengajukan program kegiatan daerah yang memerlukan pendampingan LIPI.
Salah satunya, kesempatan mengajukan pembuatan taman raya. Dengan syarat memiliki lahan yang clear and clean minimal 10 hektar. ‘’Ajukan ke LIPI. Nanti kami dari LIPI akan survei memastikan kelayakan lahan’’, ungkap Enny.
Bupati Rosjonsyah memastikan, akan terus menjalin kerjasama dengan LIPI, dalam rangka percepatan pembangunan melalui pengembangan inovasi daerah. Tidak hanya produksi gula aren menjadi gula semut.
“Seluruh potensi lain yang ada di Lebong, juga akan terus dikembangkan demi kesejahteraan masyarakat Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu”, katanya, dihadapan Sekretaris Kabupaten Sukabumi, Iyos Sumantri M.Si dan Kepala Bappelitbang Kabupaten Purbalingga, Yani Sutrisno UN, S.Sos. Tampak hadir peserta dari kalangan akademisi berbagai universitas dan perguruan tinggi. (rilis)