Kinerja APBN Provinsi Bengkulu Per 21 Desember 2022 Tumbuh Positif dan Mulai Bangkit

Bengkulu, beritaterbit.com – Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Bengkulu Syarwan, SE., MM mengatakan sampai dengan tanggal 21 Desember 2022 dibandingkan dengan periode yang sama realisasi APBN sudah mencapai Rp2,7 triliun dan tumbuh sebesar 31,4 persen.

“Dimana yang signifikan tumbuh ada di pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai dengan tumbuh masing-masing di 41,7 persen dan 37, 0 persen,” ujar Syarwan dalam press realisnya di Aula Raflesia Kanwil DJPb, Jumat (23/12).

Dilanjutkan Syarwan, hal tersebut menandakan bahwa ekonomi Bengkulu sudah bangkit dan pihaknya berharap tahun 2023 meskipun ada isu global terkait dengan resesi tentu mereka akan menyiapkan langkah-langkah untuk mempersiapkan itu.

“Di depan masih ada tantangan yang harus siap kita hadapi, karena kondisi ekonomi tahun 2023 diprediksi masih dihadapkan pada ketidakpastian yang kompleks dan rumit,” ungkapnya.

Selain itu, dari sisi penerimaan bea cukai Syarwan menyampaikan adanya penuruanan dan tidak ada pemasukan, kemudian bea masuk juga tidak ada pemasukan karena penerimaan yang tadinya barang-barang yang melalui kantor pos di Bengkulu semuanya ditarik ke pusat.

“Akibat penarikan penarikan barang yang dari kantor pos ditarik ke pusat sehingga penerimaannya tidak ada di Bengkulu, sedangkan bea keluar sendiri mengalami penurunan dikarenakan jumlah ekspor yang juga menurun,” jelas Syarwan.

Sedangkan untuk belanja negara, termasuk belanja pemerintah pusat dan transfer ke daerah sudah transaksi sebesar Rp13,5 triliun dari pagu Rp14,07 triliun. Sedangkan untuk belanja pegawai cukup normal di 94,6 persen, belanja barang itu 93,0 persen, belanja modal 86,7 persen.

“Untuk belanja modal kita masih punya waktu smapai dengan tanggal 26 Desember temen-temen satker harus menyampaikan tagihan kepada negara melali KPPN, dan kalu telat tentu akan terjadi penolakan oleh sistem,” tegasnya.

Sementara itu, untuk Dana Alokasi Umum (DAU) sudah 100 persen tersalurkan sedangkan Dana Alokasi Khusus (DAK) masih 92,4 persen ini karena adanya perubahan pagu menjadi rencana kegiatan dimana untuk Provinsi Bengkulu dari Rp932 miliar yang masuk hanya 907 miliar.

“Jadi ada Rp25 miliar yang tidak bisa masuk kedalam rencana kegiatan, dan dari rencana kegiatan menjadi kontrak itupun tidak 100 persen kalo ga salah kehilangan Rp60 miliar dari pagu. Ini menajdi pelajaran kedepan supaya untuk diusahakan untuk tementemen di OPD-OPD supaya pagu yang sudah diterima yang kemren sudah diserahkan oleh Gubernur segera dikomunikasikan supaya pagunya 100 persen masuk dalam rencana kegiatan,” paparnya.

Selanjutnya Syarwan menerangkan, untuk dana desa Provinsi Bengkulu dengan total 1341 desa dengan pagu Rp 1 triliun lebih dan tersalurkan sudah Rp 1 triliun atau tersalurkan 99,9 persen. Sedangkan ada satu desa saat ini masih bermasalah, pihaknya meminta untuk dapat segera dicarikan solusi sehingga bisa mencapai 100 persen penyaluran dana desa di Bengkulu hingga akhir tahun 2022.

“Sampai dengan 21 Desember, masih terdapat 4 desa yang belum mengajukan penyaluran dana desa tahap III, namun tadi sudah di samapaikan tinggal satu desa lagi di kabupaten Bengkulu Tengah, jangan sampai karena adanya ulah dari oknum masyarakat desanya yang harus menanggunya, dimana yang harusnya tadi ada pembangunan malah tidak ada pembangunan,” terangnya.

Terakhir Syarwan megatakan untu Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk triwulan IV seluruh desa di Bengkulu telah mendapatkan alokasi BLT Desa.

“Alhamdulillah BLT kita sudah terslurkan semua artinya Bengkulu aman untuk BLT, mudah-mudahan dengan prestasi ini kedepan akan baik lagi dan biasanya ini akan menjadi perhatian dari pusat yang berujung pada dana insentif desa yang mana bila desanya telah bekerja dengan baik akan diberikan reward dana insentif desa,” tutupnya. (R)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.