Kalau Bersih Kenapa Harus Risih

BeritaTerbit, Bengkulu – “Kalau Bersih Kenapa Harus Risih”, itulah tema sosialisasi yang digelar Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) di Gedung Serba Guna Provinsi Bengkulu, Kamis (30/8/2018).

Sekretaris Utama PPATK Rinaldi dalam sambutannya,mengatakan,  kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan peran PPATK dalam menjaga pertumbuhan dan stabilitas ekonomi di Indonesia. Untuk mewujudkan hal tersebut, salah satu tugas dari PPATK adalah pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme.

“Ini akan menjadi pengingat kita bahwa siapapun bisa menjadi tempat numpang lewatnya pencucian uang”,  jelas Rinaldi.

Kegiatan ini disambut baik Pemerintah Provinsi Bengkulu. Sekda Provinsi Nopian Andusti saat membuka sosialisasi mengajak semua yang hadir benar benar menyimak agar mengetahui mekanisme yang dilakukan PPATK dalam memantau transaksi yang dilakukan dalam upaya pemberantasan tindak pidana korupsi dan pencucian uang.

“Tidak perlu cemas, tidak perlu ragu dan tidak perlu risih, sepanjang apa yang kita lakukan sudah benar” tegas Nopian Andusti.

Sosialisasi ini menghadirkan dua orang narasumber dari Direktorat Pelaporan PPATK, Ketua Bimbingan Pihak Pelapor, Hendri Hanafi serta Direktur Pelaporan, Soegijono Setyabudi.

Hendri menjelaskan tindak pidana pencucian uang berdampak sistemik, sehingga tergolong kejahatan yang luar biasa. Pencucian uang dilakukan untuk menyamarkan uang hasil kejahatan sebelumnya agar tidak diketahui. “Ada tiga tindak pidana yang paling berpotensi menghasilkan tindak pidana pencucian uang, yaitu Korupsi, Narkotika dan Perpajakan”,  kata Hendri.

Lanjutnya, tindak pidana pencucian uang ini berdampak pada stabilitas sistem keuangan, menyulitkan otoritas moneter mengendalikan jumlah uang yang beredar, hilangnya kendali pemerintah terhadap kebijakan ekonomi serta hilangnya potensi pendapatan negara dari sektor pajak.

Tak hanya itu,  selain dapat menikmati kekayaan yang dihasilkan, pelaku kejahatan dapat mengembangkan kejahatan yang lebih besar sehingga mengakibatkan tingginya angka kriminalitas. Untuk mewujudkan Indonesia yang lebih bersih dan sejahterah tanpa pencucian uang, dikatakan Direktur Pelaporan PPATK Soegijono Setyabudi butuh peran serta semua pihak termasuk masyarakat.(gmp).

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.