Isu Penculikan Anak di Wilayah Ngunut Tulungagung, Kapolsek Ngunut: Ini Informasi Hoaks

Tulungagung, beritaterbit.com – Pekan terakhir ini warga Desa Ngunut Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung dihebohkan dengan berita penculikan anak di wilayah tersebut.

Bahkan berita tersebut menyebar dengan cepat di lingkungan warga melalui group WhatsApp dan Facebook dan menjadi salah satu bahan perbincangan di media sosial.

Hal ini bermula saat bocah berinisial KZ (11) yang ditemukan dalam keadaan tangan terikat dengan wajah tertutup kaos di kamar mandi, pada Kamis (12/01/2023) sekitar pukul 06.00 pagi di kamar mandi rumahnya.

Kemudian berita tersebut dikaitkan dengan penculikan anak dan himbauan agar berhati-hati mengasuh anak kemudian menyebar di grup WhatsApp warga setempat.

Kapolsek Ngunut, Kompol Rudi Purwanto mengatakan, berita tentang penculikan anak tersebut tidak benar.

“Itu hanya hoaks, berita tidak benar itu, saya harap masyarakat tidak mudah terpancing dengan berita yang tidak benar ini,” ujarnya pada Minggu (15/01/2023).

Pihaknya bersama dengan Babinsa desa setempat telah mendatangi keluarga KZ untuk meminta klarifikasi.

Hasilnya diketahui bahwa kejadian tersebut tidak ada kaitannya dengan upaya penculikan, bahkan pihak keluarga memprediksi kejadian itu ada kaitannya dengan upaya pencurian bebek yang gagal dilakukan seseorang sehari sebelumnya.

Rudi menjelaskan, menurut nenek KZ, sehari sebelumnya sekitar pukul 11.00 siang, cucunya yang sedang berada di kamar mandi belakang rumahnya mendapati gerak gerik pelaku yang mencurigakan di dekat kandang bebek miliknya.

Kemudian KZ berusaha menggagalkan itu dengan mendorong pelaku hingga terjatuh, pelaku yang ketakutan aksinya diketahui warga langsung kabur.

Kemudian keesokan harinya saat KZ akan mandi di kamar mandi yang sama, tiba-tiba dari belakang langsung dibekap oleh orang yang tidak diketahui dengan pasti wajahnya kemudian menutup wajah KZ dengan kaos dan mengikat tangan serta kaki bocah itu.

“Jadi sehari sebelumnya itu bocah ini tau upaya pencurian bebek, kemudian digagalkan dan kemungkinan pelakunya ini balas dendam dengan menyekap dan mengikat tangan sama kaki bocah ini,” ucapnya.

Keluarga yang curiga karena sudah lama di kamar mandi dan tidak kunjung keluar akhirnya memeriksa kamar mandi dan mendapati KZ dalam kondisi terikat, sehingga warga sekitar mengaitkannya dengan penculikan.

“Lha kejadian ini sama warga dikaitkan dengan penculikan anak,” tuturnya.

Rudi berharap, masyarakat tidak terburu-buru menyimpulkan dan menyebarkan berita yang belum tentu kebenarannya sehingga menimbulkan kegaduhan dan mengganggu kondusifitas di wilayah masing-masing. (ags)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.