Gempa di Sul-Bar, Warga Mengungsi dan Bangun Tenda Untuk Antisipasi Terjadinya Gempa Susulan

Mamuju/Sul-Bar, beritaterbit.com – Sebagian warga Di kota Mamuju Sulawesi Barat(Sul Bar) mengungsi untuk antisipasi gempa susulan yang terjadi dinihari tadi Jumat 15/1/2021.

Hal ini diungkapkan oleh  Firman selaku warga yang berada di SulBar saat dikonfirmasi beritaterbit.com melalui Via WhatsApp menjelaskan bahwa keadaannya untuk saat ini Alhamdulillah Dalam keadaan baik namun beberapa warga Mamuju adakan pengungsian dibeberapa titik yang berbeda untuk mengantisipasi gempa susulan yang  telah terjadi dinihari hari tadi.

Lebih lanjut Firman menjelaskan” Situasi mamuju setelah gempa banyak yang tertimbun puing-puing runtuhan kejadian gempa 6.2 S,K yang terjadi di dinihari tadi pusat darat malunda’ perbatasan Majene Mamuju,terkait dengan adanya gempa ini mengakibatkan beberapa gedung yang rusak bahkan roboh diantaranya Kantor Gubernur SulBar” jelasnya.

Firman juga menambahkan “bahwa sebagian warga sudah memasang tenda di lokasi yang dianggapnya aman untuk mengantisipasi gempa susulan.

Adapun dari peristiwa gempa ini firman juga menyampaikan bahwa akan ada bantuan sementara sudah dijalan dari mateng kearah Mamuju kota. Tapi belum tau bantuan apa yang dimuat di mobil truk,” Tambahnya.

Sementara Kepala BMKG Dwikorita Karnawati meminta masyarakat di Mamuju dan sekitar wilayah Majene untuk mewaspadai gempa susulan sekaligus menjauhi area pantai.

Ia mengatakan gempa yang terjadi di sekitar wilayah Majene termasuk gempa dangkal dengan pusat kedalaman 10 kilometer dari permukaan. Sejak Kamis (14/01) hingga Jumat (15/01), BMKG sudah mencatat 28 kali gempa susulan.

“Masih ada potensi gempa susulan berikutnya yang masih kuat. Bisa mencapai kekuatan seperti yang tadi terjadi [magnitudo] 6,2 atau sedikit lebih tinggi lagi. Itu karena kondisi batuan sudah digoncang dua kali [magnitude terkuat 5,9 dan 6,2], bahkan 28 kali, sudah rapuh.

“Pusat gempa ada di pantai memungkinkan terjadinya longsor bawah laut sehingga masih atau dapat pula berpotensi terjadi tsunami apabila ada gempa susulan berikutnya dengan pusat gempa masih di pantai atau di pinggir laut,” kata Dwikorita pada konferensi pers Jumat (15/01).

Sumber : Firmansyah Asiari Sulbar

Editor : Farid.S

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.