Embung Banjarejo Diharapkan Mampu Atasi Irigasi Sawah Pakis

MALANG, JAWA TIMUR – Embung Banjarejo Kecamatan Pakis hari ini di resmikan Dirjen Pembangunan Kementerian Pembangunan desa dan Transmigrasi Prof. Dr Ahmad Eriyani Yustika.

Peresmian embung desa senilai Rp 1 miliar yang bersumber dari dana hibah Kementerian Pembangunan Desa tahun 2017 di tandai dengan penebaran benih ikan oleh Dirjen Pembangunan di dampingi bupati Malang DR H Rendra Kresna.

Dalam sambutannya Erani menjelaskan saat ini pembangunan nasional telah di mulai dengan pembangunan pedesaan yakni melalui peningkatan serta penguatan ekonomi masayarakat desa.

“Masyarakat pedesaan yang majemuk dengan penghasilan andalan melalui pertanian dan perkebunan inilah merupakan salah satu faktor terciptanya stabilisasi perkonomian masyarakat suatu daerah,”kata Erani.

Ia menambahkan ,sistem pertanian dan perkebunan inilah yang harus menjadi fokus pemerintah daerah agar ketahanan pangan masyarakat dapat terkendali dengan baik,caranya dengan menjaga air baku sawah yang saat ini terus di gerakan pemerintah.

“Melalui embung desa seperti inilah, produktivitas lahan pertanian bakal berkembang sehingga ketahanan pangan suatu daerah dapat terjaga dengan baik. Tinggal bagaimana kita memelihara kelangsungan embung desa yang ada,” tukas guru besar Universitas Brawijaya ini.

Pria asli malang ini memuji kepemimpinan bupati Rendra Kresna yang terus intens membangun komunikasi langsung dengan warga mayarakat melalui program Binadesa Pemkab Malang. Hal ini menurut Erani, merupakan salah satu cara yang sangat tepat untuk mengetahui langsung kehidupan masyarakat di desa.

“Dari sini komunikasi langsung dapat terjadi , sehingga Bupati tahu apa yang di butuhkan masyarakat di desa. Tipe kepemimpinan yang selalu berpikir tentang kemajuan pembangunan daerahnya inilah ada pada Pak Rendra,”puji Erani.

Ia mengaku sependapat dengan bupati Rendra, kultur budaya masyarakat yang mau bekerjasama dan musyawarah inilah yang menjadi faktor penting keberhasilan pembangunan desa itu sendiri. Ia juga meminta kepada masyarakat untuk mau membangun kerjasama dengan masyarakat antar desa sehingga pemerataan pembangunan dapat terlaksana dengan baik.

Sementara itu, bupati Malang Rendra Kresna menyampaikan terima kasih dan apresiasi tinggi atas perhatian Kementerian Pembangunan Desa dan Transmigrsi yang sering melakukan kunjungan ke Kabupaten Malang untuk melihat secata langsung pembangunan yang berjalan di Kabupaten Malang.

“Buktinya pembangunan embung desa yang bersumber dari anggaran pemerintah pusat inilah bentuk perhatian pemerintah terhadap dunia pertanian yang menjadi salah satu indikator ketahanan pangan di Kabupaten Malang,” ujar Rendra.

Rendra menuturkan saat ini pemerintah Kabupaten Malang mendapat tugas berat dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian yakni menciptakan luas lahan pertanian 200 kali lipat yakni menjadi 90 ribu hektar dari 45 ribu hektar yang tersedia di Kabupaten Malang dengan peningkatan Ip 100 hingga 200.

“Ini tugas berat, tanpa dukungan semua pihak sangat sulit terwujud,” ungkap Rendra.

Selain itu,tambah Bupati dua periode ini saat ini masih banyak embung desa yang sudah tidak berfungsi karena terjadinya sedimentasi.

“Embung – embung tersebut di dominasi peninggalan jaman dahulu yang saat ini sudah tidak berfungsi,” beber Bupati kelahiran Pamekasan ini.

Untuk itu Pak Rendra, sapaan akrab pria satu ini berharap pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pembangunan pedesaan dan transmigrasi untuk terus memberikan support kepada pemerintah Kabupaten Malang melalui berbagai macam bantuan yang bersumber dari APBN.

“Karena APBD Kabupaten Malang ini terbatas dan habis hanya diperuntukan untuk pemeliharaan sarana infrastruktur di wilayah Kabupaten Malang,”tandas Rendra.

Ia berharap dengan diresmikannya embung Banjarejo ini akan mampu mengairi lahan sawah teknis yang ada di wilayah Kecamatan pakis dan sekitarnya.(GT)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.