Eko Budi Yunihasto : Perbanyak di Rumah dan Budayakan Prokes

Tanah Datar (SUMBAR), beritaterbit.com-Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementrian Kesehatan RI (Dirjem Kesmas Kemenkes RI), Eko Budi Yunihasto, SKM, M.Kes menghimbau agar masyarakat agar tetap memperbanyak aktivitas di rumah dan membudidayakan disiplin Protokol Kesehatan (Prokes) terlebih pada saat perayaan Hari Besar Keagamaan maupun Libur Tahun Baru dan even-even besar lainnya. Pada saat perayaan Natal dan Tahun Baru nanti diharapkan sebisa mungkin tidak keluar rumah.Karena biasanya pada saat momen peringatan Hari Besar Keagamaan dan libur Tahun Baru dimungkinkan lagi terjadi peningkatan kasus Covid-19. Apalagi ada kemungkinan akan muncul varian baru dari Covid-19 ini yang lebih dahsyat.

‘’kita patut bersyukur telah terjadi penurunan kasus Covid—19 di Indonesia, karena yang awalnya jumlahnya mencapai 1.900 lebih/ hari sekarang sudah mencapai 633 /harinya’’ ujar Eko Budi Yunihasto pada acara Sosialisasi Gerakan Masyarakat (Germas) Protokol Kesehatan dan Vaksinasi Covid- 19. Acara digelar di Gedung Nasional Suri Maharajo Dirajo Batusangkar, Sabtu (23/10).

Terkait vaksinasi Covid- 19, Eko Budi menjelaskan bahwa vaksin diibaratkan dengan payung, dimusim hujan. ‘’Jadi kalau kita sudah vaksin kemungkinan tubuh kita bisa dilindungi meskipun belum secara keseluruhan’’ ujarnya.

Eko Budi juga mengingatkan agar masyarakat terus siaga dan senantiasa menerapkan dan membudayakan protokol kesehatan dengan menjaga jarak, memakai masker dan mencui tangan.

Terkait dengan Vaksinasasi Covid- 19, Eko Budi menegaskan agar masyarakat tida ktakut untuk divaksin .

‘’Jadi Bapak/Ibu jangan takut untuk divaksin. Jangan mendengarkan orang yang belum divaksin, media sosial yang belum jelas kebenarannya. Tanyakan kepada petugas kesehatan terdekat. Dan bagi Bapak/Ibu yang sudah mengikuti vaksin hari ini, saya harapkan dapat menjadi motivator kepada warga yang lainnya agar mau untuk di vaksin’’ pesannya.

Sementara di sela-sela acara, menjawab pertanyaan Media, Eko Budi menjelaskan terkait Dokter yang tidak bisa mengeluarkan Rekomendasi bahwa seseorang bisa divaksin/tidak. Menurut Eko untuk vaksinasi Covid-19, Vaksin ini diberikan kepada tubuh yang sehat.

‘’Dokter tidak mau mengeluarkan rekomendasi seseorang bisa divaksin/tidak. Semua itu terkait dengan resiko. Sedangkan anak bayi saja ketika dalam kondidi panas tentu tidak diperbolehkan untuk vaksin . Makanya itu ada prosedur , ada tahapan dalam vaksin yang pertama registrasi, kedua periksa tensi, ketiga periksa kondisi. Selain itu juga dilakukan observasi tubuh, memiliki penyakit bawaan. Yang punya kompetensi boleh atau tidak itu adalah tenaga kesehatan, khususnya dokter/dokter ahli’’ jelasnya.

Selain itu sebelum dilakukan penyuntikan vaksin juga dilakukan observasi 30 menit, karena dikhawatirkan ada gejala lain seperti mual, muntah dan pusing. (Mr)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.