Duka Palu Duka Bersama

Palu, beritaterbit.com – Tak akan pupus di ingatan masyarakat Indonesia, gempa bumi 7,5 SR disusul tsunami saat 28 Oktober 2018 lalu, Kota Palu Sulawesi Tengah luluhlantak dihantam pralaya.

Anak bangsa dari Provinsi Bengkulu tak tinggal diam. Suport materiil dan spirit terus digulirkan Plt Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah dan  istri, Derta Wahyulin bersama rombongan menyambangi Petobo, Palu, Sulawesi Tengah. Salah satu daerah terparah dihantam pralaya.

Tanpa tedengaling-aling, Rohidin Mersyah dan rombongan langsung tinjau daerah terdampak likuifasi. Salah satu perkampungan yang bergeser dan tertimbun lumpur. Pilu rasa dihati. Teringat Provinsi Bengkulu beberapa tahun lalu,  pernah mengalami musibah serupa meskipun tak sedahsyat Kota Palu.

Tak hanya perkampungan Petobo, Perumnas Balaroa juga daerah yang tertelan bumi. Sepanjang Pesisir Pantai Dupa 10,9 Meter, ada 2071 korban yang meninggal dunia. Kota Palu Petobo dan Pesisir Pantai inilah ribuan nyawa melayang.

“Kita datang ke sini untuk melihat langsung dan untuk menyampaikan bela sungkawa,” ujar Plt Gubernur Bengkulu yang berkali-kali bertasbih dan istighfar melihat kerusakan dan keparahan yang ada. Pohon begeser dan rumah-rumah tertimbun tanah dan lumpur.

“Duka Palu merupakan Duka Indonesia,” celetuk  Rohidin ke rombongan Plt Bupati Bengkulu Selatan, Wakil Bupati Bengkulu Utara, Wakil Bupati Seluma, Kepala BPBD Provinsi Bengkulu, Kepala Dinas Sosial Provinsi Bengkulu yang  didampingi Pemerintah Kota Palu.

Usai melihat kenyataan alam yang ada, menyerahkan bantuan sosial kemanusiaan, Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah diterima Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola di ruang kerjanya. Rohidin haturkan keprihatinan dan ikut duka mendalam masyarakat Provinsi Bengkulu, yang beberapa tahun lalu juga merasakan dahsyatnya gempa 7,3 SR.

Bantuan Pemerintah Provinsi Bengkulu untuk pembangunan sarana pendidikan, kesehatan dan tempat ibadah diserahterimakan. Kepedulian dan bantuan itu membuat Gubernur Sulawesi Tengah apresiasi. Rasa syukur dan terima kasih terlontarkan. Ini katanya membuat spirit masyarakatnya untuk bangkit serta pulih pasca gempa lalu.

Saat ini Sulawesi Tengah lagi berbenah dari keterpurukan pralaya. Kini mereka lagi menata kembali infrastruktur. Gubernur Sulawesi juga menyatakan, penyerahan bantuan langsung ke masyarakat itu sudah tepat.

“Karena bila melalui pemerintah, maka akan lama berkutat dengan birokrasi dan tahapan yang lama. Saya senang bantuan langsung ke sasaran,” ujar Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola. (Sri Hartika)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.