Disnakewan Belu Intensifkan Inseminasi Buatan Untuk Tingkatkan Kualitas Dan Mutu Genetik Sapi

BELU, beritaterbit.com – Selasa (08/06), Salah satu program unggulan Pemerintah Kabupaten Belu melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Belu mengintensifkan Inseminasi Buatan (IB) pada ternak Sapi. Langkah ini sebagai upaya untuk mengakselarasi pertumbuhan populasi dan peningkatan produksi ternak sapi di wilayah perbatasan RI-RDTL, Kabupaten Belu.

“Program ini menjadi pemacu untuk mewujudkan peningkatan kualitas ternak,” kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Belu, Drs. Nikolaus Umbu K. Birri MM, di ruang kerjanya, Senin (07/06).

Kadis mengemukakan, pada tahun 2021 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Belu menargetkan 778 ekor sapi yang dilakukan suntik Inseminasi Buatan (IB) serta kelahiran sebanyak 348 ekor.

“Selama ini IB sudah berjalan dengan baik. Dimana biasanya dari jumlah yang ditargetkan sudah terlaksana semuanya. Berkaitan dengan angka kelahiran, kita dari dinas terus melakukan pemantauan,” ucap Kadis.

Lebih lanjut, ia mengatakan pada tahun 2020, populasi ternak sapi di Kabupaten Belu mencapai 72.806 ekor. Target yang ditentukan oleh Pemerintah Provinsi NTT sekitar 778 ekor

“Kami berharap populasi ternak tahun ini juga meningkat seiring dengan Program Sikomandan yang diterapkan. Saat ini populasi ternak sapi di Kabupaten Belu mencapai 72.806. Sebanyak 49.502 ekor diantaranya sapi betina dan 23.304 ekor sapi jantan. Populasi terbanyak ada di Kecamatan Tasifeto Timur,” beber Kadis Umbu.

Disisi lain, program ini bukan tanpa kendala. Dilapangan, para petugas inseminator yang non PNS dituntut untuk membuat laporan mengenai capaian IB harian menggunakan aplikasi di ponsel.

“Kami melibatkan 17 inseminator yang berada dibawa koordinasi kecamatan dan semuanya berjalan hingga sekarang. Petugas inseminator terus bekerja keras merampungkan target IB tersebut, selain harus membuat laporan harian,” katanya.

Kadis menjelaskan, sebelum menjalankan program IB sapi, instansinya telah memetakan siapa pemilik ternak dan berapa jumlah sapi yang ada, sehingga petugas IB langsung menuju lokasi ternak maupun kandang-kandang sapi yang dituju.

“Kendati IB berjalan baik, terbukti masih ada juga peternak yang belum menikmati fasilitas IB gratis tersebut. Mereka beralasan, takut terjadi apa-apa dengan kondisi ternak mereka,” katanya.

Tidak hanya itu, Pemerintah Kabupaten Belu juga menyediakan insentif bagi peternak, inseminator dan anak sapi hasil kelahiran IB. Hal tersebut bertujuan untuk merangsang para peternak untuk terus meningkatkan kualitas sapi mereka melalui program kawin suntik.

“Setiap ternak hasil kelahiran IB, pemerintah menyediakan 500 ribu rupiah. Sementara petugas inseminator sebesar 150 ribu rupiah,” tukasnya.

Dengan digalakkan IB, kita berharap mutu genetik Sapi Bali dan Cross (Angus, Limousin dan Simental) akan lebih baik dari yang sebelumnya.

“Kita punya pos keswan di setiap kecamatan, sehingga peternak bisa berkoordinasi dengan petugas IB sekaligus rujukan bagi peternak sapi yang ingin memiliki bibit unggul” tandasnya.

Tambah Kadis Umbu, dari sisi kualitas pemerintah juga berusaha mendorong peternak untuk lebih memperhatikan asupan gizi, sehingga ternak yang dihasilkan berkualitas baik.

“Kita bangga, karena ternak sapi disini sangat diminati oleh daerah lain,” pungkas Kadis Umbu.

Sumber : Prabumedia.com

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.