Bupati Bireuen Harapkan Pengurus MAA Wujudkan Kebangkitan Kebesaran Adat Aceh

Bireuen, Beritaterbit.com – Bupati Bireuen, Dr H Muzakkar A Gani, SH,M.Si mengharapkan agar Pengurus Majis Adat Adceh (MAA) yang dilantik mampu mewujudkan kebangkitan dan pengembangan serta pelestarian kebesaran adat dalam keseharian masyarakat.

Dijelaskan, tujuannya untuk mewujudkan masyarakat Aceh yang santun, damai, cerdas dan berakhlak mulia serta menjauhi sikap dan perilaku intoleran, fitnah dan adu-domba.

Harapan tersebut diungkapkan Bupati Bireuen, DR H Muzakkar A Gani, SH,M.Si dalam sambutannya seusai melantik dan mengukuhkan Pegurus Majelis Adat Aceh (MAA) Masa Bakti 2022-2027 di Hotel Bireuen Jaya Kabupaten Bireuen, Selasa 26 Juli 2022.

Muzakkar mengatakan, Pemkab Bireuen memberi perhatian khusus terhadap perkembangan dan pelestarian adat Aceh serta salah satu program unggulan yang perlu diluncurkan yaitu ‘Bireuen Meuadab’ (Bireuen beradab/berakhlak mulia).

Program tersebut merupakan upaya mengembalikan khittah Bireuen yang terkenal sebagai Kota Santri melalui implementasi nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari.

“Ajaran Islam menjiwai dan memberikan spirit
yang tinggi bagi pelaksanaan adat Aceh, dan tidak ada benturan antara adat Aceh dengan syariat Islam,” ujar Muzakkar.

Foto : Prosesi pelaksanaan kegiatan Pengukuhan dan Peusijuk Pengurus Majelis Adat Aceh (MAA) Masa Bakti 2022-2027 di Hotel Bireuen Jaya, Selasa 26 Juli 2022. (Suherman Amin)

Muzakkar menjelaskan, di era teknologi informasi saat ini, adat Aceh perlu disebarkan melalui penulisan atau naskah tertulis yang dapat dibaca oleh generasi sekarang, karena tidak efektif lagi diturunkan melalui pesan verbal.

Ia mengharapkan sumbangsih pemikiran Pengurus MAA agar mampu membangun gairah orang Aceh untuk terus bekerja keras, membantu memajukan gampong dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan dan seni budaya Aceh dan resam dalam gampong.

Adapun mereka yang dilantik di antaranya adalah H Ridwan Khalid sebagai Ketua Majelis Adat Aceh, Tgk. Yusri Abdullah sebagai Wakil Ketua I dan Ridwan Muhammad, S.Sos sebagai Wakil Ketua II.

Selain itu Badruddin Yunus, Ansari Puteh, Syech Mulyadi, Hasbi Musa, Sakdiah Amin, M Amin Hamzah, Askarimuddin, Zulkifli Arbi, Abdul Hamid, Ismail M Ali, Syarifuddin Sabon, Malek Budiman, Tgk Ramadhan Harun, Suherman Amin, Mursyid Siti Lkaula, Marlinadan Halidar.

Sementara itu, seusai serahterima jabatan Ketua Lama Tgk H Jailani kepada yang baru Tgk H Ridwan Khalid dan menandatangani berita acara yang ditandatangani H Jailani, H Ridwan Khalid dan Bupati Bireuen H Muzakkar A Gani, dilanjutkan acara ”Peusijuk” Ketua Baru H Ridwan Khalid oleh Teungku H Muhammad Ishak yang akrab disapa Abon Muhammad Cottarom.

Abon Muhammad usai mempeusijuk menyampaikan bahwa pengukuhan pengurus MAA teramat penting sebagai langkah awal untuk melaksanakan pekerjaan pelestarian, pengkajian dan pembinaan serta membangkitkan kehidupan adat di Aceh sampat pada tingkatan gampong.

“Membangkitkan, melestarikan, dan melakukan pembinaan kehidupan adat dan seni merupakan peradaban yang kita jalani secara turun temurun,” sebut Abon Muhammad seraya menyampaikan, masa dahulu peradaban Aceh terkenal dengan adanya Qanun Meukuta Alam Al Asyi pada masa Raja Iskandar Muda.

Dijelaskan, Qanun Meukuta Alam adalah tonggak sejarah kemajuan peradaban Aceh baik dalam bermasyarakat maupun hubungan dengan negara-negara lain di dunia. (HERA)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.