BKKBN Bengkulu Gelar Rakerda Program Bangga Kencana 2022

Bengkulu, beritaterbit.com – Kantor Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Bengkulu menyelenggarakan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) tahun 2022 di Hotel Mercure Kota Bengkulu, Rabu (06/04). Rakerda ini mengangkat tema Penguatan Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting melalui Optimalisasi Sumber

Daya dan Konvergensi Lintas Sektor. Rakerda digelar guna mewujudkan langkah-langkah percepatan Program Bangga Kencana dan penurunan stunting yang masih menghadapi kendala di era pandemi di tahun 2022. Oleh karenanya diperlukan upaya-upaya untuk optimalisasi dan penguatan Program Bangga Kencana dan penurunan stunting. Antara lain melalui koordinasi dan kemitraan yang sudah berjalan terus dipupuk dan dipertahankan. Hal ini tentu agar pengendalian kuantitas maupun peningkatan kualitas penduduk di Bengkulu dapat terwujud secara lebih optimal dan mencapai target penurunan stunting 12,55% pada tahun 2024.

Kegiatan ini diikuti sekitar 470 peserta dari seluruh mitra kerja BKKBN Bengkulu, baik yang mengikuti secara daring maupun luring. Selain itu juga dihadiri oleh Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, Deputi KSKP BKKBN, Nopian Andusti, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, Ir Rusman Effendi, serta mitra kerja BKKBN Bengkulu juga hadir dalam kegiatan ini.

Dalam sambutannya, Kepala BKKBN Bengkulu, Rusman Efendi mengajak seluruh pihak untuk bersatu padu untuk menyukseskan Percepatan Penurunan Stunting di Bengkulu.

“Kita tidak bisa bergerak sendiri dalam mengatasi masalah stunting. Kami ingin terus bermitra dengan seluruh sektor, yakni, seluruh OPD di Bengkulu dan juga OPD lainnya,” tuturnya.

Sementara itu, Deputi KSKP BKKBN, Nopian Andusti menegaskan, bahwa strategi implementasi konvergensi penanganan stunting di lini lapangan salah satunya melalui Tim Pendamping Keluarga (TPK). Kerjasama lintas sektor di berbagai tingkatan sangat dibutuhkan karena permasalahan stunting menyangkut multidimensi dan multi sektor.
“Penanganan stunting di daerah itu perlu dukungan dari banyak pihak. Sehingga target penurunan angka stunting sebesar 12,55 persen di Bengkulu bisa terwujud pada 2024,” kata Nopian.

Sementara itu, Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah mengaku, pada 2024 penurunan Stunting di daerah jangan hanya 12,55 persen. Namun pemerintah daerah menargetkan hingga 0 persen.
“Kalau bisa pada 2024 nanti Bengkulu sudah zero stunting,” tutupnya.

Pada kegiatan kali ini, peserta juga mendapatkan materi dari Kepala Bappeda Provinsi Bengkulu tentang Kebijakan dan Strategi Percepatan Penurunan Stunting melalui Konvergensi Lintas Sektor. Kemudian materi Sinergitas Persiapan Pra Nikah dalam Percepatan Penurunan Stunting oleh Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bengkulu dan materi Intervensi Program Sensitif Dan Spesifik Dalam Percepatan Penurunan Stunting oleh Kadis Kesehatan Provinsi Bengkulu.

Selain itu, pada kegiatan kali ini, Kadis PUPR Provinsi Bengkulu juga membahas materi penanganan Kemiskinan Ekstrem & Stunting. Kemudian materi Sinergitas Pemanfaatan Dana Desa dalam Percepatan Penurunan Stunting disampaikan Kadis PMD Provinsi Bengkulu
dan Sinergitas Program Kerja PKK dalam Percepatan Penurunan Stunting oleh Ketua TP. PKK Provinsi Bengkulu. (R)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.