Bisnis 4G di Frekuensi 2,3 GHz Semakin Bergairah

BISNIS, Better.com – Frekuensi 2,3 Giga Hertz (GHz) semakin sesak dengan masuknya PT Telekomunikasi Selular ( Telkomsel) di frekuensi tersebut. Asal tahu saja, Telkomsel baru saja memenangkan lelang frekuensi 2,3 GHz beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, frekuensi 2,3 GHz dihuni oleh PT Smartfren Telekom Tbk dan beberapa operator broadband wireless access (BWA).

Ririek Adriansyah, Presiden Direktur Telkomsel mengatakan, hingga akhir 2017 setidaknya akan ada 500 base transceiver station (BTS) 4G Long Term Evolution (LTE) di frekuensi 2,3 GHz yang dapat melayani masyarakat di wilayah Jabodetabek.

Cepatnya implementasi jaringan 4G LTE frekuensi 2,3 GHz ini untuk meningkatkan kualitas dan pelayanan kepada pelanggan Telkomsel.

“Kami terus bergerak cepat pasca pengumuman pemenang lelang spektrum untuk frekuensi 2,3 GHz, agar pelanggan dapat segera merasakan pengalaman mobile broadband Telkomsel yang lebih baik lagi. Penyesuaian izin jaringan seluler pun sudah selesai dan telah ditetapkam oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika,” ujar Ririek.

Ketersediaan Handset

Salah satu hambatan pengembangan layanan 4G di frekuensi 2,3 GHz adalah ketersediaan handset atau perangkat penggunanya. Sebab, di frekuensi ini perangkat yang menjangkaunya masih sedikit.

Akibatnya, muncul kekhawatiran layanan 4G di frekuensi 2,3 GHz ini tidak dapat dinikmati banyak pelanggan, karena perangkat yang mendukung LTE ini terbilang masih terbatas. Benarkah demikian?

Merza Fachysz, Direktur Utama PT Smartfren Telecom Tbk membantah kekhawatiran tersebut. Menurutnya. saat ini sudah banyak vendor handset yang dilengkapi LTE band 40 yang bisa bekerja di frekuensi 2,3 GHz.

Menurut dia, saat Smartfren menggelar jaringan 4G LTE di frekuensi 2,3 GHz, belum banyak vendor yang membuat handset untuk spesifikasi band 40.

“Namun setelah China Telcom mengoperasikan layanan 4G LTE di band 40, semua vendor baik itu yang memproduksi handset low end maupun high end mulai memproduksi dengan kemampuan 4G LTE di frekuensi 2,3 Ghz,” terang Merza.

Setali tiga uang, dalam keterangan tertulis yang diterima KONTAN, Adrie R Suhadi, Country Lead Lenovo Indonesia, menjelaskan, semua device Lenovo dan Motorola yang sudah memenuhi aturan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) sudah support untuk LTE band 40.

Adrie memperkirakan, komersialisasi 4G LTE oleh Telkomsel di frekuensi 2,3 GHz bakal mendorong vendor smartphone memproduksi lebih banyak varian handset yang support LTE di band 40.

Ini disebabkan penggunaan LTE band 40 memiliki teknologi yang lebih maju sehingga bisa memberikan user experience yang jauh lebih baik.

Merza melanjutkan, dengan memiliki layanan 4G LTE di di band 40, Smartfren memiliki keleluasaan dalam mengatur trafik data up link dan down link. Karena kebiasaan masyarakat Indonesia lebih mengutamakan down link, maka jaringan 4G LTE di frekuensi 2,3 GHz Smartfren disetting lebih besar down link daripada up link.

“Selain itu operator yang memiliki jaringan 4G LTE di frekuensi 2300 Mhz juga jauh lebih lebih efesien dalam memanfaatkan spektrum radio yang dimiliki,”ujarnya.

Sambutan Vendor

Vendor teknologi Advan menyambut baik langkah Telkomsel yang cepat mengkomersialisasikan layanan 4G LTE di frekuensi 2,3 GHz. Advan sendiri saat ini menyediakan sejumlah varian yang sesuai dengan frekuensi 2,3 Ghz, khususnya smartphone terbaru.

Direktur Marketing Advan, Tjandra Lianto mengatakan, kehadiran layanan 4G LTE pada frekuensi 2,3 Ghz akan berdampak semakin meluasnya ekosistem 4G LTE di Indonesia.

“Ketersediaan smartphone di frekuensi tersebut bukan lagi masalah. Hampir semua handset 4G keluaran baru sudah mendukung LTE di band 40 atau 2,3 Ghz. Kondisi ini sangat berbeda dari dua tahun lalu, karena hanya segelintir handset yang mendukung band LTE tersebut”, ujar Tjandra.

“Advan terbuka untuk menjalin kerja sama dengan Telkomsel,” pungkasnya.

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.