Berteman Yang Baik Adalah Cara Memperbaiki Kualitas Diri

Bireuen, Beritaterbit.com – Sebagian ulama ahli hisab berkata sesungguhnya Allah membagi bagi akhlak manusia sebagaimana Allah membagikan rezeki kepada manusia. Secara material, ada orang yang diberikan rezeki melimpah ruah, serba kecukupan, ada pula yang sederhana, tak begitu banyak. Demikian pula akhlak.

Ada orang yang diberi anugerah oleh Allah mempunyai akhlak yang sangat bagus, menjadi orang yang taat beribadah dan shalih. Ada juga yang akhlaknya lumayan bagus. Dan ada pula yang kurang punya adab. Mari kita intropeksi diri kita masing-masing, kita termasuk golongan orang yang mana?

Sayyidina Umar ibnu Khattab mengatakan “Introspeksilah pribadi kalian masing-masing sebelum kalian dihisab pada hari kiamat nanti”. Kemudian Sayyidina Umar tidak mengatakan: “Hitung-hitunglah amal orang lain sebelum kalian dihisab”.

Maksudnya Sayyidina Umar supaya kita tidak suka mengoreksi pribadi orang lain. Namun kita koreksi pribadi kita masing masing.

Ar-Rafi’i berkata: “Barangsiapa sibuk mencari kekurangan orang lain, cacat pribadinya akan menumpuk banyak sedangkan ia sendiri tidak mengetahui”.

Pepatah mengatakan, “Semut di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tidak terlihat.” Menggambarkan bagaimana orang yang suka mencari kesalahan orang lain namun lupa mengoreksi dirinya sendiri.

Baginda Rasulullah Muhammad Saw adalah pribadi sangat mulia. Beliau diciptakan sebagai teladan atau prototipe orang yang akhlaknya benar-benar diakui oleh Allah dalam Al-Quran dengan sanjungan Allah berupa:

“Sesungguhnya kamu Muhammad pasti mempunyai akhlak yang sangat agung.” Qursn Surat Al-Qalam: 4).

Nabi Muhammad adalah pribadi yang perhatiannya kepada masyara kat di sekitarnya sangat besar. Keberadaannya membuat orang yang di sekitarnya merasa ter’ayomi. Beliau tidak pernah merugikan orang lain.

Apalagi sampai merugikan, mengecewakan saja tidak pernah kecuali jika memang pribadi orang yang kecewa adalah orang yang iri atau hasud atas kebaikan dan kerasulan Baginda Nabi Muhammad Saw.

Suatu ketika Nabi Muhammad Saw pernah mendapatkan uang 90.000 dirham atau setara dengan sekitar Rp 350 juta. Rasulullah kemudian membagikannya kepada masyarakat di sekitar sampai benar-benar habis.

Setelah uang habis, tiba-tiba ada seorang miskin datang sowan kepada Nabi. “Ya Rasulallah, kami belum dapat.” Sabda Nabi,: “Wah, ini sudah habis semua. Tapi kamu tetaplah tenang. Jangan khawatir kamu pergilah ke toko. Belanjalah sesuai dengan kebutuhanmu. Dan bilang sama penjualnya, nanti insyaallah aku yang akan membayar.”

Seperti demikianlah profil Rasulullah yang sungguh sungguh dalam membela masyarakat. Tidak menumpuk kekayaan pribadi sedangkan di sampingnya susah, diabaikan pura-pura tidak tahu.

Banyak orang yang inginnya ditokohkan di tengah-tengah masyarakat. Namun belum mau meneladani bagaimana Nabi memposisikan dirinya sebagai tokoh masyarakat.

Nabi Muhammad Saw bukanlah tokohnya umat Islam saja. Dalam membangun peradaban Madinah. Rasulullah Muhammad berdiri di atas semua golongan. Orang-orang non-Muslim pun, asalkan tidak melawan, memerangi Islam, akan mendapat perlindungan penuh dari Rasulullah Saw.

Saudaraku Seiman hafidhakumullah, Para sahabat, orang yang hidup pada generasi terbaik sepanjang sejarah juga berusaha melakukan hal-hal yang dicontohkan oleh baginda Nabi Agung Muhammad Saw.

Sahabat Abud Darda’ mengaku: “Sesungguhnya aku mendoakan 70 orang dari saudara-saudaraku dalam sujudku. Saya sebut nama mereka masing – masing satu persatu.”

Potret orang Sholih adalah orang yang berkepribadian baik. Entah itu saat di depan khalayak, atau pun bahkan saat sendirian di tengah malam, saat memanjatkan doa-doa munajat, saat sujud dalam sunyi, mereka tetap berkepribadian baik.

Orang baik bukanlah orang yang apabila ada orang lain kita menghardik setan namun saat mereka sendiri di kamar atau sejenisnya, kita justru memuja. Agar kita menjadi orang baik, salah satu caranya adalah melalui berteman dengan orang-orang baik.

Editor: Wulan

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.