Bappeda Provinsi Bengkulu Gelar Penilaian Pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2023

Bengkulu, beritaterbit.com – Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapedda) Provinsi Bengkulu menggelar Forum Koordinasi Penilaian Pemerintah Provinsi Bengkulu terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan 8 aksi konvergensi percepatan penurunan stunting Provinsi Bengkulu tahun 2023.

Kepala Bappeda Provinsi Bengkulu, Hj. Yuliswani, SE., M.M mengatakan, penilaian berlangsung dengan paparan dari perwakilan Tim dari tiap-tiap kabupaten/kota lalu dilanjutkan dengan sesi wawancara dari tim penilai dan tim panelis secara bergantian per kabupaten/kota.

Adapun 8 (delapan) aksi konvergensi di kabupaten/kota yaitu Analisa Situasi, Rencana Kegiatan, Rembuk Stunting, Perbup/Perwali Tentang Peran Desa, Kader Pembangunan Manusia, Manajemen Data, Pengukuran & Publikasi serta Review Kinerja Tahunan.

“Tujuan dilaksanakannya penilaian kinerja adalah dalam rangka memperbaiki perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi konvergensi penurunan stunting melalui intervensi gizi spesifik dan sensitif,” ujar Yuliswani, Rabu (24/5).

Lanjut Yulis, harapannya kegiatan ini dapat memperoleh informasi yang memadai untuk menyusun/memperbaharui kegiatan pendampingan/pembinaan kabupaten/kota yang lebih efektif berdasarkan kemajuan dan kebutuhan kabupaten/kota, serta semakin termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya dalam upaya konvergensi intervensi penurunan stunting.

Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan tahun 2022, angka balita stunting Provinsi Bengkulu berada pada angka 19,8 persen, turun dibandingkan tahun 2021 pada 22,10 persen. Sedangkan data nasional balita stunting di Indonesia mencapai 21,6% pada tahun 2022.

Sementara itu M. Iqbal Apriansyah, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu, mengatakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mencegah stunting adalah dengan memberikan protein nabati kepada bayi melalui konsumsi daun kelor.

“Daun kelor memiliki manfaat yang relevan dalam mencegah stunting. Selain itu, dengan mengonsumsi dua telur secara cukup potensi stunting di tengah masyarakat dapat ditekan,” katanya.

Dengan langkah-langkah konkret dan kerjasama yang baik, diharapkan Bengkulu dapat menjadi contoh sukses dalam upaya pencegahan stunting dan mewujudkan generasi muda yang sehat, cerdas dan berkualitas.

Penulis: Rifky

Editor: Wulan

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.