Bengkulu Selatan, Beritaterbit.com-Anggota DPRD Bengkulu Selatan, Ikhsarudin SH menggiring agar pengawas proyek dari Dinas PUPR Bengkulu Selatan terjun ke lapangan mengawasi kegiatan pembangunan yang sedang berjalan.
Karena saat ini sejumlah proyek fisik yang dialokasikan melalui Dana Alokasi Umum (DAU) ataupun Dana Alokasi Khusus (DAK) dan dari APBD Kabupaten Bengkulu Selatan tahun anggaran 2023 sudah mulai berjalan. Salah satunya proyek rehab dan peningkatan jalan hotmix.
Namun pada pekerjaan di lapangan, Ikhsarudin menduga ada pekerjaan yang dilakukan asal-asalan. Diantaranya pengerjaan Jalan Pemangku Basri Kelurahan Tanjung Mulia Kecamatan Pasar Manna.
Tanah bekas galian di lokasi penambalan jalan tidak dibuang, tapi langsung ditimbun dengan base. Hal itu dikhawatirkan menyebabkan kualitas tidak maksimal.
“Tim pengawas dari OPD teknis harus bekerja maksimal. Kalau ada pekerjaan yang tidak maksimal atau tidak sesuai spesifikasi harus cepat ditegur pihak kontraktornya. Disitulah peran pengawas, jangan hanya diam dan terkesan membiarkan proyek dikerjakan asal-asalan,” kata Ikhsarudin.
Dikatakan Ikhsarudin, jika pengawas dari OPD teknis tidak maksimal, wajar saja jika banyak proyek yang asal jadi. Baru beberapa bulan dikerjakan bangunannya sudah rusak.
Hal itu jelas menjadi suatu kerugian bagi daerah khususnya masyarakat. Sebab tidak bisa menikmati bangunan yang dibuat pemerintah dalam jangka waktu lama.
“Kalau proyek dikerjakan asal jadi tentu tidak lama akan rusak. Akibatnya Pemda rugi, masyarakat juga rugi. Uang yang sudah dianggarkan tidak dapat dinikmati dalam waktu lama,” katanya.
“Makanya saya meminta tim pengawas melakukan kinerja maksimal saat pekerjaan berjalan. Jangan mengawasi pekerjaan yang sudah selesai. Kalau sistem kerjanya seperti itu, wajar saja di Dinas PUPR selalu besar kelebihan bayar temuan BPK,” sentil Ikhsarudin.
Editor: Wulan