1 Milyar Bantuan Beasiswa Santri Miskin Berprestasi

Bireuen, Beritaterbit.com – Dinas Pendidikan Dayah Kabupaten Bireuen mendapat bantuan 1 Milyar dari sumber Dana Alokasi Khusus Aceh (DOKA) tahun 2022 bantuan untuk Beasiswa Santri miskin berprestasi kepada 1000 orang dan masing masing mendapat 1 juta persantri.

Bantuan beasiswa santri miskin berprestasi diserahkan secara simbolis oleh Bupati Bireuen Dr H Muzakkar SH, M.Si selesai apel siaga ASN Senin (8/8/2022) di lapangan pekarangan kantor. Dan Muzakkar pimpin apel terakhir, sebab Rabu lusa 10 Agustus akan mengakhiri jabatan bupati.

Yang menerima secara simbolis Rahmad Faza, Ahmad Mughis Lubis, Adona Ayu Syakila Maddan dan Zakiyah. Penyerahan Beasiswa Santri Berprestasi oleh Bupati didampingi Sekdakab Bireuen Ir Ibrahim M.Si, Kadis Pendidikan Dayah H Jufliwan SH, M.M.

Kepada media online Beritaterbit.com, Jufliwan SH mengatakan agar para santri yang berprestasi sekarang sedang menuntut ilmu di sejumlah dayah dalam kabupaten bireuen dan yang menerima bantuan supaya belajar sungguh sungguh. Bila prestasinya meningkat maka tahun 2023 diusulkan kembali. Ini bukti kepedulian Dinas Pendidikan Dayah Kabupaten Bireuen. Bila anggaran bertambah maka akan ditambah jumlah penerima.

Kita berharap dana DOKA dipertimbangkan, sebab Bireuen Kota Santri sekarang banyak santri dari Provinso Sumatera Utara dan kabupaten/kota lain di Provinsi Aceh melanjutkan ke Pesantren Salafi di Kabupaten Bireuen. Ada ke Dayah Alwaliyyah Tanoh Mirah Peusangan, Dayah Mudi Mesra Samalanga, Dayah Abu Tumin Blangnladeh, Dayah Arongan dan Dayah lainnya.

Jufliwan menambahkan, ribuan santri miskin berprestasi patut dibantu. Namun karena keterbatasan anggaran maka tahun 2022 hanya bisa 1000 orang.

Jufliwan SH, M.M yang kandidat Doktor Agama berharap pada Pemerintah Kabupaten Bireuen juga dapat mengalokasi Anggaran Pendapatan Belanja Kabupaten (APBK) untuk santri miskin berprestasi.

Tgk Zakaria pimpinan Dayah di Krueng Baro Peusangan mengatakan, bahwa dayah ditempatnya sangat prihatin sekali. Fasilitas serba kekurangan dan santri banyak yang tidak mampu tapi belum pernah dapat bantuan. Kalau memang Bireuen sudah disahkan kota santri, maka banyak santri dimana-mana disetiap pelosok desa dalam Kabupaten Bireuen terlihat para santri dengan pakaian khas yaitu santri laki laki memakai kain sarong, berkupiah sementara wanita berbusana putih dan sopan.

Sebenarnya demikian yang diharapkan kota santri. Jangan hanya simbol yang didengungkan. Dipajangkan pada baleho, ditulis pada setiap jalan protokol dalam Kota Bireuen, sementara warung kopi atau istilah lain kafe buka 24 jam tidak berciri kota santri. (Faiz)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.