Riki Gunarwan : Replanting Sawit Yang Tua Dan Bibit Sawit Asalan Diganti Dengan Bibit Yang Produktif

Seluma, beritaterbit.com – Dibawah kepemimpinan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah nampaknya Provinsi Bengkulu selalu mendapat perhatian dari pemerintah, ini terkait tata kelola dan perhatian yang begitu baik dari beliau, hari ini berkat perjuangannya Provinsi Bengkulu mendapat program replanting bibit sawit seluas 15.000 hektar untuk seluruh provinsi Bengkulu, itu juga tidak lepas dari kepiawaian menjalin relasi yang dilakukan oleh seorang Riki Gunawan Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Bengkulu.

Senin (15/06/2020) di desa Rantau Panjang, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah didampingi oleh Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Bengkulu Riki Gunawan, melakukan Launching Tumbang Chipping Perdana Peremajaan Kelapa Sawit Rakyat (PSR)/Replanting Kelapa Sawit.

“Provinsi Bengkulu mendapatkan kuota cukup besar hampir 15.000 hektar dan ini mulai tahap pertama di Kabupaten Seluma dan ada juga beberapa di kecamatan lain diseluruh wilayah termasuk di Bengkulu Selatan.” Ungkap Rohidin.

Jadi, Rohidin menambahkan, program ini adalah program yang sangat produktif dari Kementerian Pertanian terkait dengan bagaimana lahan perkebunan yang selama ini ditanam tidak produktif oleh masyarakat karena ditanam dengan bibit asalan dan ini yang di replanting program pemerintah agar diharapkan 3 – 4 tahun kemudian masyarakat ini bisa memiliki kebun dengan hasil yang betul-betul standar. Dan program ini biaya bibit dan pemeliharaan.

Kepala dinas pertanian dan perkebunan Riki Gunawan menambahkan apa yang disampaikan oleh gubernur BengkuluBengkulu secara rinci.

“Di desa Rantau Panjang seluas 77 hektar, Desa Penago 2 seluas 56 hektar, Penago 50 hektar. Dan kemudian Per hektarnya akan dapat kucuran dana hibah dari BPDP KS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit) Rp. 25 juta. Tadi ada 2 kelompok tani. Desa rantau panjang dan desa penago.” jelas Riki

Adapun program replanting ini sendiri ditambahkan oleh riki Gunawan adalah seperti sebuah pergantian bibit yang lebih produktif, jadijasi bibit sawit yang sudah tua dan yang berasal dari bibit asalan akan kita ganti semua.

“Sawit yang tua dan sawit asalan diganti semua dengan bibit yang produktif selanjutnya nanti para petani akan dilakukan bimbingan dan
Teknis dibimbing oleh Dinas pertanian dan PPL.” lanjut Riki.

Bulan Juni ini, lanjut Riki, paketnya bertambah dari 25 juta per hektar menjadi 30 juta per hektar, untuk petani yang tumbuhan sawitnya diatas minimal 2 tahun boleh mengajukan replanting. Selanjutnya semua kegiatan replanting nanti dikerjakan oleh kelompok tani dan dipantau serta diawasin oleh dinas perkebunan kabupaten. (S100).

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.