Pemasangan Paving Diduga di Mark Up Kades

Malang, beritaterbit.com – Kualitas paving yang berada di Dusun Krajan, Rt 03/01, Desa Belung, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang menuai polemik dikalangan warga masyarakat sekitar.

Pasalnya proyek paving dengan volume 3436,2 x 0,8 meter, yang menelan anggaran dana desa tahun 2019 sebanyak Rp 52.770.800 (lima puluh dua juta tujuh ratus tujuh puluh ribu delapan ratus rupiah) yang sebagian dikerjakan secara padatkarya dan sebagian dikerjakan secara kerjabakti tersebut memiliki kualitas yang kurang.

Menurut keterangan sumber yang namanya enggan disebutkan saat ditemui tim media menyampaikan “Ini paving baru saja di bangun belum lama mas, kalau untuk pekerjaannya padatkarya dan ada yang di kerjabaktikan. Dan ini kan anggaran dari pemerintah yang seharusnya untuk pemberdayaan warga masyarakat, sedangkan kalau dinilai dari anggaran seharusnya kualitas lebih bagus, tidak seperti ini” terangnya.

Selain kualitas, ada dugaan bahwa Kepala Desa Belung memanipulasi warga pada prasasti yang dipasang di proyek paving tersebut.

“Itu diprasastinya ditulis volume 3463,2 x 0,8 M dengan jumlah anggaran Rp 52.770.800, tapi hasilnya kok seperti itu, padahal kepala desa ini ibadahnya kuat, apa iya bisa seperti itu?. Yang jelas proyek paving di prasasti itu tidak benar dan bersifat membohongi masyarakat, dan anehnya prasasti yang sudah dipasang langsung dibongkar mas” jelas warga yang namanya enggan disebutkan, Jum’at (22/05/2020).

Sementara itu, Sunarto selaku PIMDA Lembaga Komando Pemberantasan Korupsi angkat bicara terkait hal tersebut. “Jika memang dugaan manipulasi tersebut memang benar terjadi, maka yang jelas akan kita bawa ke jalur hukum. Karena itu anggaran yang digunakan Dana Desa, kok bisa Kepala Desa menulis ukuran yang tidak sesuai di prasasti dan memasangnya. Apalagi setelah dipasang kemudian dibongkar lagi, kenapa, ada apa?” tegas Sunarto.

Beberapa jajaran perangkat desa Belung juga menyampaikan bahwa penulisan di prasasti tersebut ada kesalahan. “Itu salah tulis mas, tapi kenapa kok dipasang” singkatnya kepada Pimda Lembaga Komando Pemberantasan Korupsi.(dwrt)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.